Gelegar BUM Desa wisata memang luar biasa. Perencanaan Desa marak dengan menata apik umbul, embung, air terjun, dan sumberdaya alam setempat.
Kisah keberhasilan pasti ada. BUM Desa meraup pendapatan siginifikan daripada sebelumnya. Tapi, ada pula kisah pilu. Kami jumpai ketegangan antara BUM Desa dan Pokdarwis.
Bahkan ada BUM Desa yang diprotes/disomasi oleh Pokdarwis. Gegara sumber air dibangun kolam pemandian. Yang berpotensi merusak agenda konservasi mata air.
Meski, beberapa Pokdarwis masih bisa bekerjasama dengan BUM Desa. Pokdarwis mengurus tiket dan paket layanan, sedangkan BUM Desa menjadi wadahnya.
Atau BUM Desa dan Pokdarwis berbagi paket layanan wisata pada sumberdaya alam yang berbeda. BUM Desa mengurus wisata umbul dekat balai Desa, sedangkan Pokdarwis mengurus umbul di dekat perbatasan Desa dengan Desa lainnya.
Model kerjasama BUM Desa dan Pokdarwis seperti itu hanya api dalam sekam. Kompetisi terjadi pada skala lokal Desa.
Kami hanya bisa menyarankan, BUM Desa menempatkan agenda “Desa Wisata” sebagai hilir, dan bukan hulu layanan. Seorang warga Desa bilang, “Setelah menjadi Desa Wisata, sawah dan lainnya dipakai sebagai paket wisata, tapi tidak ada lagi yang menjadi petani”.
Kini, melalui situs marketplace pasardesa.com kami usung Kategori Menu BUDIDAYA sebagai menu utama.
BUM Desa saatnya melakukan restorasi layanan. Pemulihan dan penghormatan atas budidaya pertanian, peternakan dan perikanan. Dampaknya, BUM Desa memenuhi kebutuhan dan bahkan kepentingan antar warga yang butuh sandang pangan pangan.
Ini membuat BUM Desa lebih bermanfaat bagi warga Desa dan punya pendapatan yang stabil.
Ujung dari BUM Desa Budidaya adalah Wisata Berdesa. Warga Desa dan luar Desa (termasuk warga kota dari wilayah lain) berjalan-jalan di lokasi wisata sambil mencicipi pangan sehat dari hasil budidaya.
Anda bisa mengunjungi menu BUDIDAYA pada situs marketplace PASAR DESA yang juga kami kelola (Vanuatizen Desa Warnana). Aktivis Bengkel Tani (BeTa) memberikan asupan pengetahuan dan praksis budidaya.
Luar biasa dan penting sebagai agenda kolaborasi gerakan petani dengan BUM Desa.***
0 komentar:
Posting Komentar